MENJAUHKAN DIRI DARI FIRMAN
Dan berpegang kepada perkataan yang benar, yang sesuai dengan ajaran yang sehat, supaya ia sanggup menasihati orang berdasarkan ajaran itu dan sanggup meyakinkan penentang-penentangnya. Titus 1:9
Sebuah nyanyian Kristen bercerita tentang persahabatan yang terjalin antara dua orang. Pada awalnya keduanya memiliki keinginan yang mendalam dan menyala-nyala untuk melayani Tuhan. Namun demikian, dua tahun kemudian yang seorang menjauhkan diri dari persekutuan dengan Allah.
Penulis kitab Ibrani menasihati kita untuk lebih teliti memperhatikan apa yang telah kita dengar, supaya kita jangan hanyut dibawa arus (Ibrani 2:1). Proses terbawa arus ini dimulai dengan tidak kentara dan biasanya dengan mengkompromikan prinsip-prinsip Firman Allah. Film-film yang Anda tonton, cara Anda berpakaian, teman-teman dengan siapa Anda bergaul, atau hal-hal lain yang dapat menjadi sumber kompromi.
Sekali kita melangkah, Setan akan mendesak kita untuk melakukannya lagi. Bagaimanapun, ia berdalih, waktu itu tidak terjadi apa-apa. Sebelum kita sadar, sikap kita telah berubah dan gaya hidup kita mencerminkan pergeseran komitmen kepada Kristus.
Tidak seorangpun kebal terhadap hal ini. Kita semua pernah merasakan godaan untuk membiarkan devosi kita menjadi tidak serius. Namun demikian, Yesus mengorbankan segalanya untuk datang ke bumi dan mati menggantikan kita. Kita memiliki hidup abadi karena Ia menganggap serius prinsip-prinsip Bapa-Nya. Oleh kasih karunia-Nya, kita diselamatkan dan dibebaskan dari dosa. Setelah kita menyadari ini, seharusnya hal ini cukup untuk mencegah kita agar tidak terbawa arus.
Labuhkanlah hidup Anda pada Firman Allah maka Anda tidak akan pernah terbawa arus.
Regards
Laut Sinaga
No comments:
Post a Comment