Shared by Fr. Rick of Kingston , NY
Makin tua, aku makin menikmati Sabtu pagi. Mungkin karena adanya keheningansunyi senyap sebab aku yang pertama bangun pagi, atau mungkin juga karenatak terkira gembiraku sebab tak usah masuk kerja. Apapun alasannya,beberapa jam pertama Sabtu pagi amat menyenangkan.
Beberapa minggu yang lalu, aku agak memaksa diriku ke dapur dengan membawasecangkir kopi hangat di satu tangan dan koran pagi itu di tangan lainnya.Apa yang biasa saya lakukan di Sabtu pagi, berubah menjadi saat yang takterlupakan dalam hidup ini. Begini kisahnya.
Aku keraskan suara radioku untuk mendengarkan suatu acara Bincang-bincangSabtu Pagi. Aku dengar seseorang agak tua dengan suara emasnya. Ia sedangberbicara mengenai seribu kelereng kepada seseorang di telpon yangdipanggil "Tom". Aku tergelitik dan duduk ingin mendengarkan apa obrolannya.
"Dengar Tom, kedengarannya kau memang sibuk dengan pekerjamu. Aku yakinmereka menggajimu cukup banyak, tapi kan sangat sayang sekali kau harusmeninggalkan rumah dan keluargamu terlalu sering. Sulit kupercaya kok adaanak muda yang harus bekerja 60 atau 70 jam seminggunya untuk memenuhikebutuhan sehari-hari. Untuk menonton pertunjukan tarian putrimu pun kautak sempat".
Ia melanjutkan : "Biar kuceritakan ini, Tom, sesuatu yang membantukumengatur dan menjaga prioritas apa yang yang harus kulakukan dalamhidupku".
Lalu mulailah ia menerangkan teori "seribu kelereng" nya. "Begini Tom, suatu hari aku duduk-duduk dan mulai menghiitung- hitung. Kan umumnya orangrata-rata hidup 75 tahun. Ya aku tahu, ada yang lebih dan ada yang kurang,tapi secara rata-rata umumnya kan sekitar 75 tahun. Lalu, aku kalikan 75ini dengan 52 dan mendapatkan angka 3900 yang merupakan jumlah semua hariSabtu yang rata-rata dimiliki seseorang selama hidupnya. Sekarangperhatikan benar-benar Tom, aku mau beranjak ke hal yang lebih penting".
"Tahu tidak, setelah aku berumur 55 tahun baru terpikir olehku semua detailini", sambungnya, "dan pada saat itu aku kan sudah melewatkan 2800 hariSabtu. Aku terbiasa memikirkan, andaikata aku bisa hidup sampai 75 tahun,maka buatku cuma tersisa sekitar 1000 hari Sabtu yang masih bisakunikmati".
"Lalu aku pergi ketoko mainan dan membeli tiap butir kelereng yang ada. Aku butuh mengunjungi tiga toko, baru bisa mendapatkan 1000 kelereng itu. Kubawa pulang, kumasukkan dalam sebuah kotak plastik bening besar yangkuletakkan di tempat kerjaku, di samping radio. Setiap Sabtu sejak itu, aku selalu ambil sebutir kelereng dan membuangnya" .
"Aku alami, bahwa dengan mengawasi kelereng-kelereng itu menghilang, aku lebih memfokuskan diri pada hal-hal yang betul-betul penting dalam hidupku.Sungguh, tak ada yang lebih berharga daripada mengamati waktumu di duniaini menghilang dan berkurang, untuk menolongmu membenahi dan meluruskansegala prioritas hidupmu".
"Sekarang aku ingin memberikan pesan terakhir sebelum kuputuskan teleponmudan mengajak keluar istriku tersayang untuk sarapan pagi. Pagi ini,kelereng terakhirku telah kuambil, kukeluarkan dari kotaknya. Aku befikir,kalau aku sampai bertahan hingga Sabtu yang akan datang, maka Allah telahmemberi aku dengan sedikit waktu tambahan ekstra untuk kuhabiskan denganorang-orang yang kusayangi".
"Senang sekali bisa berbicara denganmu, Tom. Aku harap kau bisa melewatkanlebih banyak waktu dengan orang-orang yang kau kasihi, dan aku berharapsuatu saat bisa berjumpa denganmu.. Selamat pagi!"
Saat dia berhenti, begitu sunyi hening, jatuhnya satu jarumpun bisaterdengar! Untuk sejenak, bahkan moderator acara itupun membisu. Mungkin iamau memberi para pendengarnya, kesempatan untuk memikirkan segalanya.Sebenarnya aku sudah merencanakan mau bekerja pagi itu, tetapi aku gantiacara, aku naik ke atas dan membangunkan istriku dengan sebuah kecupan.
"Ayo sayang, kuajak kau dan anak-anak ke luar, pergi sarapan" kataku, "Lho,ada apa ini...?", tanyanya tersenyum. "Ah, tidak ada apa-apa, tidak adayang spesial", jawabku, " Kan sudah cukup lama kita tidak melewatkan hariSabtu dengan anak-anak ? Oh ya, nanti kita berhenti juga di toko mainan ya?Aku butuh beli kelereng."
Pesan dari cerita ini:
SPEND YOUR WEEKEND WISELY AND MAY ALL SATURDAYS BE SPECIALAND MAY YOU HAVE MANY HAPPY YEARS AFTER YOU LOSE ALL YOUR MARBLES.
============ ========= ========= =======
Happiness Comes Not Becoz We Do Great Things
But We Do Small Things With Great Love
Cari Artikel di Blog ini
Selamat Datang di Website PA-DKI Plus
PA DKI Plus adalah singkatan dari Pemuda Advent DKI Jakarta & Sekitarnya. "Plus" nya sendiri bisa berarti banyak. Yang pertama plus dalam arti usia, website dan milis PA-DKI seperti kita ketahui, tidak terbatas hanya untuk para orang muda, namun juga pada mereka yang berjiwa muda. Plus yang kedua tentunya dari segi geografi. Website dan milis PA-DKI terbuka untuk semua orang muda dan yang berjiwa muda di seluruh dunia, tidak hanya di DKI Jakarta.
Terima kasih banyak atas kunjungan Anda. Pihak moderator dengan senang hati menerima kiriman artikel rohani, sumber-sumber penting bagi Kepemudaan, berita-berita dari jemaat Anda, beserta gambar-gambarnya. Kirim kan saja ke email: admin@jakartaadventist.org, setelah disunting berita atau artikel Anda akan terpublish di Weblog ini.
Satu yang terakhir namun tetap penting, Milis dan Weblog PA-DKI adalah resmi di bawah naungan Direktur Pemuda Advent Konferens DKI Jakarta & Sekitarnya yang sekarang diemban oleh Pdt. Daniel Rampen.
Salam Pemuda,
Moderator
Thursday, October 30, 2008
Kisah 1000 Hari Sabtu
ARTIKEL: Bagaimana Berkhotbah
BAGAIMANA BERKOTBAH DENGAN PENUH KUASA?
Bahan pelajaran asli dari Pdt. Andreas Samudera. Disadur dan diadaptasi dan diperkembangkan oleh Pdt. Sammy Lee
victoryglobalvision@gmail.com
Bahan ‘Bagaimana Berkhotbah’ ini dipersiapkan untuk melatih pekerja-pekerja Rumah Doa segala Bangsa agar mereka mampu berkhotbah dengan penuh kuasa. Disini diberikan syarat-syarat dan kaidah-kaidah yang perlu diketahui dan dijiwai oleh seorang yang ingin menjadi pengkhotbah yang berkuasa. Bahan ini masih merupakan garis besar saja yang masih perlu diuraikan secara lebih luas dan ditambahi dengan contoh-contoh pendek agar lebih jelas. Namun bagi mereka yang ingin mempergunakannya sebagai bahan latihan bagi pekerja gereja Tuhan, anda dapat mempergunakannya dengan menambahkan inovasi sendiri.
Bahan ini dibagikan dalam 4 bagian yang dibawakan selama 4 sesi, menjadi semacam kursus dengan praktek langsung pada setiap sesinya. Peserta dapat dibagi dalam kelompok-kelompok 4 orang atau sebanyak-banyaknya 6 orang. Pada setiap sesi peserta diberi waktu 10 sampai 15 menit untuk praktek berkhotbah secara bergilir, sementara yang lain mengisi daftar penilaian terhadap pembicara. Hasil penilaian ini diberikan langsung kepada pembicara agar ia tahu apa pendapat orang lain terhadap penyampaiannya.
Anda boleh memakai bahan ini dengan bebas, dengan syarat anda mau sekedar memberitahukan kami dengan singkat ke alamat e-mail: victoryglobalvision@gmail.com
Juga kami meminta pendapat dan saran anda bila anda telah memakainya, agar kami dapat memperbaiki untuk penggunaan yang lebih baik dikemudian hari.
!doctype>
No comments:
Post a Comment